Uni Eropa: Yerusalem Harus Jadi Ibu Kota Palestina Juga


Washington - Uni Eropa merespons pengakuan resmi Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Uni Eropa menyatakan bahwa Yerusalem juga harus menjadi ibu kota Palestina.

"Uni Eropa memiliki sikap yang jelas dan sama. Kami percaya satu-satunya solusi realistis atas konflik antara Israel dan Palestina adalah didasarkan pada dua negara dan dengan Yerusalem sebagai ibu kota keduanya," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini pada konferensi pers seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (8/12/2017).

Mogherini mengatakan, dirinya dan para menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas masalah Yerusalem ini dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Brussels, Belgia pada Senin (11/12) mendatang.

"Uni Eropa akan lebih sering terlibat dengan pihak-pihak dan dengan mitra-mitra regional dan internasional kami. Kami akan terus bekerja dengan Kuartet Timur Tengah, kemungkinan dalam format yang lebih luas," tutur diplomat terkemuka Uni Eropa itu seraya menyebutkan Yordania, Mesir, Arab Saudi dan Norwegia. Uni Eropa merupakan anggota Kuartet Timur Tengah bersama-sama Amerika Serikat, PBB dan Rusia.

Mogherini pun mengingatkan bahwa keputusan Presiden AS Donald Trump soal Yerusalem bisa membawa kawasan Timur Tengah kembali ke masa-masa lebih kelam.

"Pengumuman Trump soal Yerusalem memiliki dampak yang berpotensi sangat mengkhawatirkan. Ini konteks yang sangat rapuh dan pengumuman tersebut berpotensi mengirimkan kita kembali ke masa-masa lebih kelam daripada masa yang telah kita jalani," tandasnya.

Popular posts from this blog

Coutinho Ingin Tampil Apik Bukan demi Menarik Minat Barcelona

Zidane Ingin Asensio Jadi Contoh bagi Pemain Muda Real Madrid

Ratusan Cambukan Mendarat ke Badan 6 Orang yang Bersumpah Zina